"KUATIR"
"Kasihan sekali, ya, Pak, mereka yang tinggal disini. Tentu Mereka kesulitan untuk bersedekah, karena tidak punya tetangga yang miskin."
"Ya, seharusnya kita tinggal di sini agar mereka tak kesulitan untuk beramal," sambung si bapak.
"Tapi saya kuatir, Pak. Kalau mereka semua bersedekah kepada kita, kita akan jadi kaya, sehingga tidak bisa mengemis lagi."
"SAUDAGAR BERAS"
HERAN! bila harga beras di pasaran melambung, pasti kita memperoleh jatah beras yang jelek," omel seorang pegawai negeri kepada rekannya.
"Sebaiknya jangan banyak mengeluh," bujuk sang rekan.
"Kalau kau mau, bukankah lebih baik memilih pekerjaan sebagai saudagar beras?"
"MENELPON"
"Punya uang logam ratusan?" Tanya seorang pengemis pada penjual rokok.
"Untuk apa?"
"Mau telpon ke rumah, kalau saya sore ini mau lembur mengemis biar istri saya tidak menunggu-nunggu!"
"MENUNGGU TERANG"
SEPASANG kakek nenek menonton film biru yang diputar berturut-turut oleh sebuah bioskop. Mereka tidak bangkit dari tempat duduk sampai pertunjukan berakhir.
"Asyik, ya Kek, Nek?" Komentar penjaga pintu sambil tersenyum menggoda.
" Ih, menjijikkan" si nenek menjawab sinis.
"Memuakkan!" Sambar si kakek.
"Lalu, kenapa betah sampai rampung?" Penjaga pintu itu makin penasaran.
"Kami menunggu sampai lampu terang," tukas si nenek cepat. "Sulit menemukan bra saya, padahal gigi palsu kakek tertinggal di situ!"
Post a Comment
Post a Comment